banner 1

SELAMAT DATANG DI EDUWISATA INTANSARI FARM KEDIRI

BERSAMA MENUJU INDONESIA SEHAT MANDIRI SEJAHTERA

 


Integrasi Pertanian Desa Mandiri selanjutnya disebut INTANSARI adalah sebuah konsep pengembangan pertanian yang menggabungkan berbagai sektor pertanian (tanaman pangan, peternakan, perikanan, kesehatan, dll.) dalam satu kesatuan sistem yang saling mendukung, berbasis pada potensi lokal desa, dan dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa itu sendiri. Tujuan INTANSARI untuk menciptakan ketahanan pangan, ekonomi, dan kemandirian desa melalui pertanian yang berkelanjutan dan efisien.

Komponen INTANSARI:

  1. Diversifikasi Usaha Tani: Satu desa tidak hanya menanam padi, tapi juga beternak sapi, kambing, ayam, menanam sayur, membudidayakan ikan, bahkan mengelola limbah rumah tangga dan pertanian menjadi pupuk organik.

  2. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal: Mengoptimalkan lahan, air, tenaga kerja, dan sumber daya hayati lokal agar efisien dan produktif.

  3. Siklus Tertutup (Zero Waste): Kotoran ternak menjadi pupuk tanaman, limbah tanaman jadi pakan ternak, dan air limbah bisa dimanfaatkan untuk perikanan.

  4. Manajemen Terpadu dan Partisipatif: Dikelola bersama oleh kelompok tani atau BUMDes, dengan peran aktif warga dan pendampingan dari penyuluh.

  5. Berbasis Teknologi Tepat Guna: Menggunakan teknologi sederhana atau modern sesuai kebutuhan desa, seperti biofermentor, hidroponik, smart irrigation, dsb.

  6. Penguatan Pasar dan Rantai Nilai: Hasil produksi dijual secara kolektif, bahkan diolah lebih lanjut (hilirisasi), lalu dipasarkan baik secara lokal maupun digital.

Manfaat INTANSARI: (1) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; (2) Menciptakan lapangan kerja baru di desa; (3) Mengurangi ketergantungan pada pihak luar (pangan, pupuk, dll); (4) Mendorong ketahanan dan kemandirian desa dalam hal pangan dan ekonomi; dan (5) Menjadi model pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.


HASTOPO (DELAPAN PONDASI PERTANIAN)

URAIAN penjelasannya adalah sebagai berikut: (1) Tanggung jawab (Sambang, Sambung, Sumbang) berarti: Komitmen terhadap ketahanan pangan; Bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup; Upaya menjaga keseimbangan ekosistem; dan Kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat desa. Bukan Bisnis berarti menolak melihat pertanian semata-mata sebagai alat mencari untung.

(2) Memberkati berarti: Memberi manfaat bagi manusia dan alam; Menjadi berkah bagi petani, konsumen, dan generasi mendatang; dan Menumbuhkan kehidupan baik secara harfiah dan maknawi. Bukan Menyakiti: Tidak merusak tanah, air, atau ekosistem; Tidak memiskinkan petani atau mengeksploitasi tenaga kerja; Tidak mendorong ketimpangan sosial atau ketergantungan pada pihak luar (seperti korporasi besar atau pupuk kimia berlebih). (3) Ramah lingkungan berarti: Mengelola tanah tanpa merusaknya; Menggunakan pupuk organik, daur ulang limbah ternak & tanaman; Mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia; dan Menjaga keseimbangan ekosistem (serangga, mikroba tanah, dll). Bukan Merusaknya: Tidak membuat tanah mati atau kehilangan kesuburan; Tidak mencemari air atau udara; Tidak mengubah lanskap secara destruktif.

(4) Mengatasi masalah berarti: Limbah ternak → jadi pupuk tanaman; Lahan sempit → bisa produktif secara multifungsi; Ketahanan pangan → bisa dicapai mandiri dari desa; dan Pengangguran → jadi lapangan kerja lokal. Bukan menambah masalah: Tidak menciptakan limbah baru; Tidak bergantung pada bahan kimia mahal; Tidak membuat petani terlilit utang; dan Tidak menimbulkan konflik lahan atau degradasi lingkungan. (5) Pertahanan berarti: Ketahanan pangan atau kedaulatan bangsa; Desa yang kuat pangan atau tidak bergantung pada impor; dan Sistem lokal yang mandiri atau lebih tahan terhadap krisis global (ekonomi, iklim, konflik). Bukan kelemahan: Jangan anggap sektor pertanian itu lemah, kuno, atau tidak modern; Jangan remehkan petani—mereka garda terdepan kehidupan; dan Pertanian bukan beban subsidi, tapi aset strategis bangsa.

(6) PEnuh TAnda NIlai (PETANI) berarti: Menyambung hidup orang banyak lewat pangan; Merawat bumi, bukan merusaknya; Membentuk karakter (sabar, tekun, bertanggung jawab); dan Tidak glamor, tapi esensial. Pekerjaan yang sering diremehkan, padahal: menopang peradaban; mewakili kearifan lokal; dan berakar pada cinta tanah air dan cinta alam. (7) Tawakal berarti: Menanam, merawat, dan berserah hasilnya pada Tuhan YME; dan Bertani itu kerja keras yang tetap rendah hati pada ketentuan alam. Amanah: Tanah itu titipan, bukan sekadar aset; Bertani berarti menjaga kehidupan, bukan sekadar produksi. Niat Ibadah: Setiap tetes keringat punya nilai; Memberi makan orang lain adalah amal yang besar; dan Menyatu dengan ciptaan Tuhan YME yaitu tanah, air, udara, makhluk hidup.

(8) "Pertanian itu pasrah" bukan berarti menyerah, tapi tunduk pada ritme alam dan kehendak Tuhan YME. Penjelasannya, (a) Pasrah setelah ikhtiar: Petani bisa menanam, menyiram, dan merawat tetapi tidak bisa mengatur hujan, serangan hama, atau hasil panen; dan ada batas antara usaha manusia dan kekuasaan alam. (b) Pertanian mengajarkan kerendahan hati: tidak boleh sombong walau sudah ahli; dan harus sabar dan siap kecewa, tapi tetap mencoba lagi. (c) Ada nilai sufistik di dalamnya: Menyatu dengan alam; Menerima takdir dengan lapang dada; dan Ikhlas memberi tanpa banyak pamrih.

Dalam Pertanian Terpadu terdapat pendekatan konsep Energi, Vibrasi, dan Frekuensi dapat membuka jalan baru yang lebih holistik, berkelanjutan, dan spiritual. Misalnya, secara fisik ada energi matahari, air, atau angin, dan energi yang dihasilkan dari limbah ternak atau tanaman, bisa diubah jadi biogas, pupuk organik, atau pakan. Secara metafisik, Petani sebagai "channel" energi positif apabila menanam dengan cinta, maka hasilnya akan membawa nilai hidup lebih tinggi. Jadi, Pertanian terpadu yang dijalankan dengan kesadaran akan siklus energi bisa lebih efisien, sehat, dan harmonis. 

Vibrasi bisa dilihat sebagai frekuensi alami dari semua elemen pertanian. Contoh penerapannya: Tanah sehat punya vibrasi tinggi yaitu penuh mikroba, hidup, subur. Jadi Pertanian bergetar atau vibrasinya tinggi, ini berarti hasil panen lebih sehat, lebih enak, lebih kuat menghadapi hama.

Frekuensi adalah bahasa energi yang lebih terukur dan halus. Dalam pertanian, frekuensi bisa jadi jembatan antara sains dan spiritualitas. Karena frekuensi adalah bahasa energi yang lebih terukur dan halus. Contoh Penerapannya adalah: Frekuensi air yang disucikan/ diprogram, seperti konsep "structured water" (air dengan kristal harmonis) untuk menyiram tanaman.

🔄 Semua Terhubung dalam Sistem Terpadu, yaitu:

  • Limbah dari hewan mejadi energi biogas.

  • Tanaman ditanam dengan teknik permakultur, dan dibacakan doa.

  • Air yang digunakan sudah diberi gelombang suara penyembuhan.

  • Petani bekerja dengan kesadaran tinggi, bukan sekadar “produksi”, tetapi “berkarya selaras dengan alam.”

Ini bukan cuma pertanian, tetapi ekosistem hidup yang seimbang, tempat spiritualitas bertemu teknologi dan alam. Menggabungkan energi, vibrasi, dan frekuensi ke dalam pertanian terpadu menciptakan sebuah sistem bioenergetik pertanian. Sehingga tidak hanya menghasilkan makanan yang sehat, tetapi juga membangun kesadaran kolektif dan hubungan spiritual dengan alam. klik video selengkapnya

"Integrasi sawah dengan peternakan sapi adalah solusi pertanian terpadu yang efisien dan berkelanjutan. Manfaatkan jerami padi sebagai pakan ternak dan kotoran sapi sebagai pupuk organik untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi biaya produksi."


 

KONSEP INTANSARI

Integrasi Pertanian Desa Mandiri Definisi Integrasi Pertanian Desa Mandiri adalah konsep pertanian yang mengintegrasikan berbagai aspek pertanian, seperti produksi, pengolahan, dan pemasaran, dalam satu sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan. Konsep ini bertujuan ...

KONSEP 1005 plus

KONSEP 1005 Konsep pertanian terpadu di lahan seluas 1000 M2 yang menghasilkan pendapatan 5.000.000 per bulan: Konsep Pertanian Terpadu Pertanian Vertikultur: Menggunakan sistem pertanian vertikultur untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat-obatan. Pertanian Aqua farming: ...

RUMAH TANTERIKA

Definisi Pertanian terpadu skala rumah tangga adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai komponen pertanian, seperti tanaman, hewan, dan sumber daya alam, dalam satu sistem yang terpadu dan berkelanjutan. Sistem ini dirancang untuk ...

KEY HOLE GARDEN

Konsep Key Hole Garden: Definisi Key Hole Garden adalah sebuah sistem pertanian yang dirancang untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif dalam ruang yang terbatas. Sistem ini menggunakan desain yang unik, yaitu ...

KOMPOS

Konsep produksi pupuk organik: Definisi Pupuk organik adalah jenis pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, seperti limbah organik, tanaman, dan hewan. Pupuk organik tidak mengandung bahan kimia sintetis dan tidak merusak lingkungan. ...

GERDU LIRUTA

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga sebagai bahan baku pupuk organik: Jenis Limbah Rumah Tangga Limbah makanan: Sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan. Limbah kertas: Kertas koran, kertas karton, dan kertas lainnya. Limbah plastik: Botol ...

TEORI GARA GARA

Teori Gara Gara lahir dari cara manusia berfikir diluar kebiasaan umum Berikut beberapa contoh berpikir diluar kebiasaan (out of the box) dalam konteks pertanian: Menggunakan Teknologi yang Tidak Biasa Pertanian vertikal: Menggunakan ...

MINDSET INDONESIA SEHAT

Isu kesehatan Indonesia dalam konteks pertanian terpadu: Isu Kesehatan Kerusakan lingkungan: Pertanian yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti polusi air dan tanah, yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Penggunaan pestisida dan ...

Produk lainnya »