VISI: Menjadi Pusat Pelatihan dan Pengembangan Integrasi Pertanian Desa Mandiri yang Organik, Inovatif, Produktif berkelanjutan menuju Indonesia Sehat, Mandiri, Sejahtera.

MISI: (1) Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa melalui pertanian terpadu yang sehat dan berkelanjutan; (2) Mendorong pola pertanian yang ramah lingkungan untuk mendukung kesehatan masyarakat; (3) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan erat antara pola pertanian, dan kesehatan; dan (4) Mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah limbah rumah tangga dan limbah pertanian menjadi pakan ternak, kompos cair dan padat.

TUJUAN: (1) Mengembangkan sistem pertanian terpadu yang sehat dan berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat; (2) Mengurangi atau meniadakan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pertanian untuk menjaga kesehatan lingkungan dan manusia; (3) Membudayakan konsumsi pangan sehat dari hasil pertanian lokal organik; dan (4) Mengubah limbah rumah tangga dan limbah pertanian menjadi pakan ternak, kompos cair dan padat.


VALUE atau nilai-nilai adalah prinsip dasar, keyakinan, dan budaya kerja yang menjadi landasan dalam setiap tindakan, keputusan, dan interaksi yang dilakukan oleh seluruh anggota Tim Intansari Farm Kediri. Nilai-nilai ini menjadi dasar dalam membangun budaya kerja yang solid, meningkatkan loyalitas tim kerja, serta memperkuat kepercayaan dari pihak eksternal. Value INTANSARI FARM KEDIRI terbagi menjadi 3 (tiga) pilar, yaitu: (1) Tanggungjawab: Tingkat kesadaran akan tindakan dan keputusan yang diambil untuk mengubah sesuatu yang tidak bermanfaat menjadi manfaat; (2) Teratur: Segala sesuatu dilakukan dengan cara tertib, tidak sembarangan dan mengikuti prosedur; dan (3) Seimbang:  Tindakan yang dikerjakan secara proporsional dan sesuai kebutuhan. Ketiganya merupakan nilai-nilai yang menjadi Prinsip Dasar dalam membangun Pertanian Terpadu.


SEGMENTASI terbagi menjadi 5 sasaran, yaitu:(1) Pondok Pesantren/ Sekolah Islam: Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Pesantren dan Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga dibekali ilmu praktis yang bisa menjadi bekal hidup setelah lulus (Bertani, Beternak, Budidaya Ikan, dan Pengolahan hasil pertanian); (2) SD/SLTP/SLTA/PT: membentuk generasi muda yang peduli lingkungan, mandiri, dan berdaya saing; (3) Masyarakat Umum:  meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan pertanian di tingkat desa atau lokal; (4) Purna Tugas (ASN/SWASTA)memberikan wawasan, motivasi, dan keterampilan praktis kepada para pensiunan agar mereka dapat tetap produktif, mandiri, dan sejahtera setelah tidak lagi aktif bekerja; dan (5) STAKEHOLDER (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Ketahanan Pangan)membangun pemahaman bersama, dukungan aktif, dan kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pertanian terpadu secara berkelanjutan. Stakeholder di sini bisa mencakup: pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, penyuluh, masyarakat, gapoktan, dan investor.

Adapun pembagian persentase sasaran dalam program ini dirancang dengan mempertimbangkan keberagaman latar belakang dan peran strategis setiap kelompok dalam mendukung pengembangan pertanian terpadu organik yang berkarakter. Rinciannya adalah sebanyak 30% ditujukan untuk para Santri Pondok Pesantren, karena mereka merupakan generasi muda yang tumbuh dalam lingkungan nilai-nilai religius yang mendukung etos kerja, kepedulian lingkungan, serta keberkahan hasil pertanian. Sementara itu, 30% lainnya menyasar Siswa SD, SLPT, SLTA dan Perguruan Tinggi untuk memperluas pemahaman dan kesadaran generasi muda secara lebih inklusif mengenai pentingnya pertanian berkelanjutan dan kemandirian pangan. Selanjutnya, 25% ditujukan untuk Masyarakat Umum, termasuk para petani aktif, ibu rumah tangga, serta warga yang memiliki minat dalam pertanian keluarga dan ketahanan pangan lokal. Kelompok ini menjadi ujung tombak penerapan langsung di lapangan. Sebanyak 10% menyasar Purna Tugas atau Pensiunan (ASN/Swasta), yang memiliki waktu luang dan potensi besar untuk berkontribusi melalui kegiatan produktif seperti pertanian terpadu, baik sebagai hobi maupun peluang usaha baru. Terakhir, 5% dialokasikan untuk menjalin kerjasama dengan Stakeholder seperti pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan pihak swasta yang berperan penting dalam mendukung kebijakan, pendanaan, serta kolaborasi lintas sektor. 

Melalui pendekatan segmentasi tersebut, diharapkan program INTANSARI FARM KEDIRI dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat secara tepat sasaran dan berkelanjutan.


Developer Integrated Farming (DIF) adalah pihak yang merancang dan mengimplementasikan sistem pertanian terpadu (integrasi antara tanaman, ternak, perikanan, energi, dan pengelolaan limbah) dengan pendekatan inovatif, efisien, dan berorientasi keberlanjutan baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

🧩 Peran dan Fungsi DIF:

Perencanaan dan Desain Sistem: (1) Menyusun desain teknis pertanian terpadu berdasarkan karakteristik lahan, sumber daya, dan kebutuhan lokal; dan (2) Memastikan adanya integrasi antar komponen (contoh: limbah ternak → pupuk tanaman, air kolam → irigasi, limbah pertanian → pakan ternak).

Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi: (1) Menyediakan atau membangun fasilitas seperti green house, kandang, kolam, biogas, komposter, dan sistem irigasi; dan (2) Menerapkan teknologi tepat guna seperti drip irrigation, aquaponik, dan biodigester.

Pendampingan dan Pelatihan SDM: (1) Melatih petani atau kelompok tani dalam pengelolaan sistem pertanian terpadu; dan (2) Menyediakan modul, workshop, dan mentoring untuk meningkatkan kapasitas lokal.

Pengelolaan Proyek dan Monitoring: (1) Mengelola proyek integrated farming dari awal hingga operasional; dan Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem secara berkala.

Konektivitas ke Pasar dan Rantai Nilai: (1) Menghubungkan hasil pertanian ke pasar, koperasi, atau sektor industri; dan (2) Mengembangkan model bisnis yang mendukung keberlanjutan ekonomi petani.

Kolaborasi dengan Stakeholder: Bekerja sama dengan Pemerintah, Gapoktan, Akademisi, Investor, atau Mitra Usaha untuk memperluas dampak positif implementasi Pertanian Terpadu.


PERSONIL Developer Integrated Farming (DIF) :

KUNCOKO, lahir di Kediri pada tanggal 29 Juni 1972. Pendidikan formal yang ditempuh di jurusan Statistika ITS Surabaya lulus tahun 1995, dan Magister Sains Manajemen UNAIR Surabaya lulus tahun 2013.

Dalam Bidang Konsultan Manajemen, KUNCOKO berpengalaman sebagai Konsultan Manajemen Riset Pemasaran di Jakarta, Konsultan Sistem Manajemen Mutu di Surabaya, Tenaga Ahli di Kementerian Ketenagakerjaan RI, Tenaga Ahli di Kementerian Koperasi dan UMKM RI, dan sebagai Tenaga Ahli Sistem Manajemen Mutu di Stasiun Meteorologi BMKG.

Dalam Bidang Pendidikan, sampai saat ini KUNCOKO masih aktif mengajar sebagai Dosen Sistem Informasi Manajemen & sebagai Senator Sekolah Tinggi Pariwisata Surabaya Jawa Timur. Tugas dan tanggungjawabnya adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu mengajar sesuai bidang keahlian, melakukan penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Bentuk pengabdian kepada masyarakat, misalnya: melakukan kegiatan pendampingan kepada masyarakat dalam upaya membangun Desa Wisata sesuai potensi kearifan lokal.

Dalam Bidang Pertanian, KUNCOKO bertekad untuk terus melakukan Estafet Ilmu Pertanian Terpadu Organik yang diperoleh dari Bapak Bayu Diningrat dan Tim, angkatan B7 Banyuwangi pada bulan Juli 2024. INTANSARI FARM KEDIRI merupakan salah satu tempat untuk melakukan kegiatan Estafet Ilmu Pertanian Terpadu Organik. Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa dan ketahanan pangan melalui program Eduwisata Integrasi Pertanian Desa Mandiri yang Organik berkelanjutan menuju Indonesia Sehat, Mandiri, Sejahtera.


KB. PRIYONO, lahir di Serang Banten pada tanggal 25 April 1972. Dengan latar pendidikan terakhir Ilmu Sosiologi. Berangkat dari seorang peserta  Pelatihan Pertanian Terpadu pase pertama, yaitu angkatan pertama tahun 2013 di Klinik Agropolitan Indonesia yang berlokasi di Mojokerto, yang dimentori langsung oleh Bapak Bayu Diningrat (Pakar herbal dan pertanian Indonesia). Setelah mengikuti materi pelatihan, kemudian bergabung sebagai tim di Klinik Agropolitan Indonesia sebagai Marketing, Pendamping Pelatihan dan Pemateri untuk angkatan-angkatan pelatihan selanjutnya. Mengembangkan pelatihan juga secara mandiri di beberapa kota dan gapoktan.

Pase kedua Tahun 2016 mendirikan wadah INTANSARI untuk mensosialisasikan program program Bapak Bayu Diningrat di Taman Edukasi Pertanian Intan Abatani Dawar Blandong Mojokerto. Melakukan pelatihan dari desa-desa, juga pelatihan ke beberapa provinsi yang bekerja sama dengan beberapa perusahan. Sebagai Penyusun dan pencipta lagu "Mars Aku Bangga Jadi Petani" yang sering di kumandangkan di pelatihan pelatihan yang di adakan oleh BSM. Semangat bertani selalu dikembangkan baik sebagai Praktisi Pertanian, Peneliti, Formulator dari produk cuka rempah dan konsultan pertanian. Dari pengalaman inilah, kemudian menjadikan dirinya sebagai Trainer dan Formulator sistem pertanian terpadu, pengelolaan tanah, dan pengendalian hama. Kemampuannya dalam menyerap keilmuan bidang pertanian dari sang maestro  Bapak Bayu Diningrat, maka sangat pantas bagi dirinya mendapatkan anugerah sebagai kader unggulan. Perjalanannya sebagai asisten dan pendamping Bapak Bayu Diningrat pada setiap event pelatihan pertanian terpadu BSM ini telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 2.000 peserta didik* dalam merubah mindset kehidupan, khususnya pada bidang pertanian terpadu dan kesehatan.

Dengan jiwa cukup religius dan peduli terhadap dunia pendidikan, sejarah mencatat bahwa beliau salah satu pendiri Pondok Pesantren Alkayyis Al Islami di Mojokerto dengan memiliki aset lahan produktif seluas 8 hektare. Kepiawaian beliau sebagai pemerhati kesehatan dan pakar tanaman obat, pihak Kementerian Kesehatan RI melalui organisasi Profesional memberikan kepercayaan padanya sebagai Pimpinan Cabang ASPETRI (Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia) Kabupaten Sidoarjo.

* sumber data akhir 2024


DEDY ROHEDY, lahir di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1967. Pendidikan formal yang ditempuh di jurusan Dakwah Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan thn 1990. Pendidikan non formal yang pernah diikuti Sekolah Herbalis Muslim thn 2014. Bersama Ibu Siti Fadilah Supari (Mantan Menteri Kesehatan RI) dan Dr. Ferdinand (Mantan Direktur Badan Nasional Narkotika/BNN) mendirikan Yayasan Peduli Kesehatan Bangsa thn 2020. Berpengalaman sebagai Penyehat Tradisional sekaligus Trainer Pijat Refleksi yang mendapat dukungan kemitraan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan dan Budaya. 

Melalui skill Metodologi Pelatihan, maka bersama tiga instansi pemerintah tersebut diatas, telah banyak menyelenggarakan pelatihan pijat bagi para Penyehat Tradisional Jawa Timur. Sampai saat ini aktif sebagai Ketua Perkumpulan Persaudaraan Pelaku dan Pemerhati Pijat Refleksi Republik Indonesia (PerP4RI). Aktifitas harian hingga saat ini sebagai Praktisi Penyehat Tradisional di Rumah Sehat Nurusysyifa Jombang.

Keinginan membantu dengan menyediakan pangan yang sehat dan bergizi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tergerak setelah mengikuti pelatihan pertanian terpadu BSM di Telomoyo, Magelang angkatan I klas privat bulan April 2024.


MAKNA Logo INTANSARI FARM KEDIRI: (1) Media Tanam berwarna Biru adalah simbol koneksi dengan alam semesta, keseimbangan, dan kemampuan mengadaptasi lingkungan; (2) Akar berbentuk Buku berwarna Biru adalah simbol koneksi dengan pengetahuan, kebijaksanaan, kekuatan batin, dan ketabahan; (3) Daun berwarna Hijau adalah simbol kehidupan, harmoni dengan alam, dan kebahagiaan; dan (4) Lingkaran berwarna Oren adalah simbol kesempurnaan, kreativitas, dan kehidupan yang dinamis.


KURIKULUM INTANSARI FARM

Al Arifbillah berkata, "Raihlahlah duniamu dengan ilmu, dan raihlah akheratmu juga dengan ilmu agar kamu selamat di dunia dan akherat !"

MATERI Pelatihan dan Pengembangan Integrasi Pertanian Desa Mandiri yang Organik, Inovatif, dan Produktif berkelanjutan ini terbagi 10 pokok bahasan, yaitu: (1) Mindset Indonesia Sehat; (2) Teori Gara-Gara; (3) GERDU LIRUTA (Gerakan Pendayagunaan Limbah Rumah Tangga); (4) GERTAK 12 (Gerakan Ternak Ayam Kampung Duabelas Ekor, terdiri dari: 10 Betina dan 2 Jantan); (5) Pengolahan Limbah/ Kompos; (6) Keyhole Garden; (7) Rumah TANTERIKA (Pertanian, Peternakan, Perikanan skala Rumahan); (8) Konsep 234 (2 hektar sawah, 3 kali panen, 4 ekor sapi); (9) Konsep 1005 plus (lahan seluas 1000 m2 bisa menghasilkan Rp. 5jt lebih per bulan); dan (10) INTANSARI (Integrasi Pertanian Desa Mandiri).

Sepuluh pokok bahasan tersebut di atas akan dibahas dalam 2 hari pelatihan. Persentase pembobotannya adalah 40:60, artinya sebesar 40% diajarkan tentang materi TEORI Pertanian Terpadu Organik di kelas, dan 60%-nya untuk kegiatan PRAKTEK Pertanian Terpadu Organik di lahan yang sudah disediakan oleh INTANSARI FARM KEDIRI. Harapannya, nantinya peserta pelatihan mampu menerapkankan Ilmu Pertanian Terpadu Organik ini di wilayahnya masing-masing.


PELATIHAN PERTANIAN TERPADU BSM BANYUWANGI JAWA TIMUR,Pusat Pelatihan dan Pengembangan Integrasi Pertanian Desa Mandiri,PERTANIAN INTANSARI, INTANSARI FARM KEDIRI

MARS Aku Bangga Jadi Petani adalah lagu semangat yang diciptakan oleh praktisi pertanian terpadu KB Priyono untuk membangkitkan rasa bangga, percaya diri, dan penghargaan terhadap profesi petani. Liriknya menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan dan pahlawan yang menjaga ketersediaan bahan makanan. Dengan irama yang penuh semangat dan lirik yang membangkitkan rasa nasionalisme, lagu ini mengajak generasi muda untuk mencintai dunia pertanian serta melihat profesi petani sebagai pekerjaan yang mulia, modern, dan membanggakan. Biasanya lagu ini dinyanyikan dalam berbagai acara pertanian, pelatihan petani, atau kampanye gerakan cinta pertanian. Dengan dikumandangkannya lagu ini, peserta akan lebih siap secara mental, merasa dihargai, dan lebih antusias mengikuti kegiatan tersebut, karena mereka melihat profesinya sebagai sesuatu yang mulia, dan berkontribusi besar bagi lingkungan dan ketahanan pangan. Lagu ini juga memperkuat nilai-nilai cinta tanah, alam, dan hasil kerja keras petani yang selaras dengan semangat pertanian terpadu organik yang berkarakter. klik Mars Aku Bangga Jadi Petani