10. INTANSARI
PENERAPAN INTEGRASI PERTANIAN DESA MANDIRI (INTANSARI)
DALAM menghadapi tantangan perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan ketergantungan terhadap input pertanian kimia, pembangunan Desa Mandiri melalui integrasi pertanian organik dan berkelanjutan menjadi sebuah jawaban strategis menuju masa depan yang sehat, adil, dan lestari.
Konsep ini menggabungkan berbagai subsektor pertanian, seperti tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, dan perkebunan dalam satu sistem terpadu yang saling menguatkan. Berbasis pada prinsip zero waste dan siklus alam, integrasi ini menjadikan setiap komponen pertanian saling terhubung: limbah ternak menjadi pupuk organik untuk lahan pertanian, sisa panen dijadikan pakan ternak atau kompos, dan kolam ikan berfungsi sebagai penyedia nutrisi alami bagi tanaman. Pendekatan organik bukan hanya soal bebas dari bahan kimia sintetis, tetapi juga soal membangun ekosistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan. Tanah dikelola secara alami agar tetap subur, air digunakan secara bijak, dan keanekaragaman hayati dilestarikan. Semua ini dilakukan dengan memberdayakan masyarakat desa sebagai pelaku utama, sehingga tercipta kemandirian pangan dan ekonomi.
Dalam sistem ini, peran kelembagaan lokal seperti kelompok tani, BUMDes, dan koperasi sangat penting untuk memastikan kelangsungan produksi, pengolahan, pemasaran, dan distribusi produk organik desa. Dengan dukungan pelatihan, teknologi tepat guna, dan akses pasar hijau yang berkembang pesat, desa dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi hijau yang adil dan inklusif.
Melalui integrasi pertanian organik yang berkelanjutan, Desa Mandiri tidak hanya menjadi lumbung pangan sehat, tetapi juga penjaga kelestarian alam dan peradaban lokal yang harmonis dengan lingkungan. Inilah wujud nyata kedaulatan pangan, kemandirian ekonomi, dan kelestarian bumi dari akar rumput. klik video selengkapnya
PENERAPAN INTANSARI DI DAERAH PESISIR
PENERAPAM integrasi pertanian dalam membangun Desa Mandiri di daerah pesisir merupakan langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan ekonomi lokal, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Daerah pesisir yang umumnya bergantung pada sektor perikanan, kini diarahkan untuk melakukan diversifikasi usaha melalui pengembangan sistem pertanian terpadu yang selaras dengan potensi dan kondisi lingkungan setempat.
Konsep integrasi pertanian yang diterapkan mencakup penggabungan antara usaha tani lahan kering atau basah, budidaya perikanan darat (tambak atau kolam ikan air payau/tawar), serta peternakan skala rumah tangga, yang saling mendukung dan menciptakan efisiensi sumber daya. Misalnya, limbah dari peternakan digunakan sebagai pupuk organik untuk lahan pertanian, sementara limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau bahan baku bioenergi. Di sisi lain, masyarakat pesisir juga diarahkan untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan marginal dengan sistem pertanian rumah tangga berbasis hortikultura yang mendukung ketersediaan pangan keluarga. Pendekatan ini memperkuat ketahanan pangan rumah tangga sekaligus menumbuhkan budaya tanam yang berkelanjutan.
Pemerintah desa berperan aktif dalam mendukung inisiatif ini melalui pembentukan kelompok tani, pelatihan teknologi tepat guna, serta penguatan kelembagaan ekonomi seperti koperasi tani. Pendampingan dari pihak Perguruan Tinggi, Komunitas Peduli Pertanian Terpadu Organik, dan Instansi Pemerintah turut mempercepat transfer pengetahuan dan inovasi teknologi, termasuk pemanfaatan sistem irigasi tetes (drip irigration), biopori, hingga digitalisasi pemasaran produk pertanian dan hasil olahan lokal.
Penerapan integrasi pertanian ini tidak hanya memberikan hasil dalam bentuk peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat, namun juga menumbuhkan semangat gotong royong, kemandirian desa, serta pelestarian ekosistem pesisir melalui pendekatan agroekologi. Dengan adanya integrasi pertanian berbasis potensi lokal dan partisipasi masyarakat, Desa Pesisir Mandiri mampu menciptakan ketahanan ekonomi dan lingkungan yang tangguh, sekaligus menjadi model pembangunan desa berkelanjutan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan iklim dan dinamika global. klik video selengkapnya