03. GERDU LIRUTA
GERAKAN PENDAYAGUNAAN LIMBAH RUMAH TANGGA
FENOMENA di tengah meningkatnya volume limbah rumah tangga di Indonesia, muncul kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Salah satu solusi yang sangat potensial adalah memanfaatkan limbah organik rumah tangga, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan sisa makanan sebagai bahan baku pupuk organik. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian.
Pupuk organik hasil olahan limbah rumah tangga mengandung unsur hara alami yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah secara berkelanjutan. Dibandingkan pupuk kimia, pupuk organik lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia serta mikroorganisme tanah. Selain itu, proses pengomposan limbah rumah tangga relatif sederhana dan bisa dilakukan oleh masyarakat secara mandiri di rumah atau melalui kelompok-kelompok warga. Pemanfaatan limbah rumah tangga juga mendorong pola hidup berwawasan lingkungan. Masyarakat menjadi lebih sadar dalam memilah sampah, mengelola limbah, dan mendukung pertanian ramah lingkungan. Dalam skala yang lebih luas, langkah ini bisa menjadi bagian dari sistem pertanian terpadu yang mengedepankan prinsip daur ulang sumber daya dan efisiensi energi. Dengan edukasi yang tepat, dukungan kebijakan pemerintah, dan partisipasi aktif masyarakat, pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai bahan baku pupuk organik dapat menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan produktif secara ekonomi. klik video selengkapnya